NORMALISASI SISTEM BASIS DATA
1. PENDAHULUAN
Normalisasi Database biasanya jarang dilakukan dalam Database skala kecil. Dan dianggap tidak diperlukan pada pada penggunaan personal. Namun seiring dengan berkembangnya informasi yang dikandung dalam sebuah Database, proses Normalisasi akan sangat membantu dalam menghemat ruang yang digunakan oleh setiap table di dalamnya, sekaligus memepercepat proses permintaan data.
Normalisasi model data dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sederhana, mengubahnya agar memenuhi apa yang disebut sebagai bentuk normal pertama, kedua, lalu ketiga secara berurutan...
2. PENGERTIAN NORMALISASI
Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah tersebut. Masalah tersebut biasanya merupakan suatu ketidakkonsistenan (tidak normal) apabila dilakukan penghapusan (delete), pengubahan (update) dan pembacaan (retrieve) pada suatu basis data.
Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga.
3. TUJUAN PROSES NORMALISASI
Optimalisasi struktur-struktur table
Meningkatkan kecepatan
Menghilangkan pemasukan data yang sama (Radundancy)
Lebih efisien dalam penggunaan media penyimpanan
Mengurangi redundansi
Menghindari anomali (insertion anomalies, deletion anomalies, update anomalies).
Integritas data yang ditingkatkan
4. ANOMALY
Anomali pada dasarnya adalah ketidak konsistenan (inkonsistensi) data. Anomali bisa terlihat pada saat melakukan perubahan, penghapusan dan penambahan data.
3 Jenis Anomali :
1.Insertion Anomaly
Error yang terjadi akibat operasi insert record/tuple dan sebuah relasi
Contoh
Kode Mata Kuliah
Ruang
Kapasitas
TIF – 1042
FST – 1
50
TIF – 1052
FST – 2
40
TIF – 1062
FST – 3
50
TIF – 1083
FST – 4
45
?
FST - 5
55
2.Deletion Anomaly
Error yang terjadi akibat operasi delete record/tuple dan sebuah relasi
Contoh
Kode Mata Kuliah
Ruang
Kapasitas
TIF – 1042
FST – 1
50
TIF – 1052
FST – 2
40
TIF – 1062
FST – 3
50
TIF – 1083
FST – 4
45
Kode Mata Kuliah
Ruang
Kapasitas
TIF – 1042
FST – 1
50
delete
-
-
TIF – 1062
FST – 3
50
TIF – 1083
FST – 4
45
3.Update Anomaly
Error yang terjadi akibat inkonsistensi data yang terjadi sebagai akibat dari operasi update record/tuple dan sebuah relasi
Contoh
Kode_Suplier
Alamat
Kode_Brg
Nama_Brg
S – 01
Bandung
001
Keyboard
S – 02
Bogor
002
Mouse
S - 01
Jakarta
003
Monitor
5. LANGKAH-LANGKAH PEMBENTUKAN NORMALISASI
Normalisasi Database biasanya jarang dilakukan dalam Database skala kecil. Dan dianggap tidak diperlukan pada pada penggunaan personal. Namun seiring dengan berkembangnya informasi yang dikandung dalam sebuah Database, proses Normalisasi akan sangat membantu dalam menghemat ruang yang digunakan oleh setiap table di dalamnya, sekaligus memepercepat proses permintaan data.
Normalisasi model data dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sederhana, mengubahnya agar memenuhi apa yang disebut sebagai bentuk normal pertama, kedua, lalu ketiga secara berurutan...
2. PENGERTIAN NORMALISASI
Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah tersebut. Masalah tersebut biasanya merupakan suatu ketidakkonsistenan (tidak normal) apabila dilakukan penghapusan (delete), pengubahan (update) dan pembacaan (retrieve) pada suatu basis data.
Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga.
3. TUJUAN PROSES NORMALISASI
Optimalisasi struktur-struktur table
Meningkatkan kecepatan
Menghilangkan pemasukan data yang sama (Radundancy)
Lebih efisien dalam penggunaan media penyimpanan
Mengurangi redundansi
Menghindari anomali (insertion anomalies, deletion anomalies, update anomalies).
Integritas data yang ditingkatkan
4. ANOMALY
Anomali pada dasarnya adalah ketidak konsistenan (inkonsistensi) data. Anomali bisa terlihat pada saat melakukan perubahan, penghapusan dan penambahan data.
3 Jenis Anomali :
1.Insertion Anomaly
Error yang terjadi akibat operasi insert record/tuple dan sebuah relasi
Contoh
Kode Mata Kuliah
Ruang
Kapasitas
TIF – 1042
FST – 1
50
TIF – 1052
FST – 2
40
TIF – 1062
FST – 3
50
TIF – 1083
FST – 4
45
?
FST - 5
55
2.Deletion Anomaly
Error yang terjadi akibat operasi delete record/tuple dan sebuah relasi
Contoh
Kode Mata Kuliah
Ruang
Kapasitas
TIF – 1042
FST – 1
50
TIF – 1052
FST – 2
40
TIF – 1062
FST – 3
50
TIF – 1083
FST – 4
45
Kode Mata Kuliah
Ruang
Kapasitas
TIF – 1042
FST – 1
50
delete
-
-
TIF – 1062
FST – 3
50
TIF – 1083
FST – 4
45
3.Update Anomaly
Error yang terjadi akibat inkonsistensi data yang terjadi sebagai akibat dari operasi update record/tuple dan sebuah relasi
Contoh
Kode_Suplier
Alamat
Kode_Brg
Nama_Brg
S – 01
Bandung
001
Keyboard
S – 02
Bogor
002
Mouse
S - 01
Jakarta
003
Monitor
5. LANGKAH-LANGKAH PEMBENTUKAN NORMALISASI
Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Bentuk tidak normal (Unnomalized Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya.
Contoh :
No_Nota#
Tanggal
Kode_Brg#
Nama_Brg
Harga
N - 01
17 Des 2008
B - 001
B - 005
Pensil
Buku
1000
2000
N - 05
21 Des 2008
B - 006
B - 001
Penggaris
Pensil
1500
1000
b. Bentuk normal pertama (1NF/First Normal Form)
Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom).
Contoh :
No_Nota#
Tanggal
Kode_Brg#
Nama_Brg
Harga
N – 01
17 Des 2008
B – 001
Pensil
1000
N – 01
17 Des 2008
B – 005
Buku
2000
N – 05
21 Des 2008
B – 006
Penggaris
1500
N – 05
21 Des 2008
B – 001
Pensil
1000
c. Bentuk normal kedua (2NF/Second Normal Form)
Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika tabel berada dalam bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama.
Contoh :
Barang Nota
Kode_brg#
Nama_Brg
Harga
B – 001
Pensil
1000
B – 005
Buku
2000
B – 006
Penggaris
1500
d. Bentuk normal ketiga (3NF/Third Normal Form)
Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.
e. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)
Relasi harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribut super key.
f. Bentuk Normal Keempat (4NF/Fourth Normal Form)
Bentuk normal ke empat ini jika dan hanya jika relasi tersebut juga termasuk BCNF dan semua ketergantungan multivalue adalah juga ketergantungan fungsional.
g. Bentuk Normal Kelima (5NF/Fifth Normal Form)
Dilakukan dengan menghilangkan ketergantungan join yang bukan merupakan kunci kandidat.
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya.
Contoh :
No_Nota#
Tanggal
Kode_Brg#
Nama_Brg
Harga
N - 01
17 Des 2008
B - 001
B - 005
Pensil
Buku
1000
2000
N - 05
21 Des 2008
B - 006
B - 001
Penggaris
Pensil
1500
1000
b. Bentuk normal pertama (1NF/First Normal Form)
Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom).
Contoh :
No_Nota#
Tanggal
Kode_Brg#
Nama_Brg
Harga
N – 01
17 Des 2008
B – 001
Pensil
1000
N – 01
17 Des 2008
B – 005
Buku
2000
N – 05
21 Des 2008
B – 006
Penggaris
1500
N – 05
21 Des 2008
B – 001
Pensil
1000
c. Bentuk normal kedua (2NF/Second Normal Form)
Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika tabel berada dalam bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama.
Contoh :
Barang Nota
Kode_brg#
Nama_Brg
Harga
B – 001
Pensil
1000
B – 005
Buku
2000
B – 006
Penggaris
1500
d. Bentuk normal ketiga (3NF/Third Normal Form)
Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.
e. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)
Relasi harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribut super key.
f. Bentuk Normal Keempat (4NF/Fourth Normal Form)
Bentuk normal ke empat ini jika dan hanya jika relasi tersebut juga termasuk BCNF dan semua ketergantungan multivalue adalah juga ketergantungan fungsional.
g. Bentuk Normal Kelima (5NF/Fifth Normal Form)
Dilakukan dengan menghilangkan ketergantungan join yang bukan merupakan kunci kandidat.
Categories:
RPL
iya kk ini emang pelajaran semester 6 dari "rekayasa Perangkat Lunak"
ReplyDeleteini karena dosennya nyuruh cari pengertian di web cadinya aq copas aza